LAPORAN
PRAKTIKUM
FARMASETIKA
“
POTIO SATURATIO ”
Waktu
Pelaksanaan Praktikum : Selasa , 07 Maret 2017
Dosen
Pengampu : Muh.Walid,S.Si.,Apt
Nama : Tri Widyastuti Puji
Lestari
NPM : 1116004631
Kelompok : Farmasi Kelas Sore
PRODI
FARMASI
FAKULTAS
ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS
PEKALONGAN
dr. Ryan Widjiono
sip.742/XII/2014
Jl.Manggana No.774 Pekalongan
(0285) 418772
|
Pekalongan , 7 Maret 2017
R/ Potio Citratis Magnesii
Mf
potio saturasi 100 mL
S
haust
|
Pro : Herman , 23 Tahun
Alamat : Jl. Tentara Pelajar
No.71 Kajen
|
I.
JUDUL
PRAKTIKUM
“POTIO
SATURATIO”
II.
WAKTU
PELAKSANAAN PRAKTIKUM
“ Selasa , 7
Maret 2017
III.
TUJUAN
1. Mahasiswa
dapat mengetahui apa yang dimaksud sediaan saturatio
2. Mahasiswa
dapat membuat sediaan & memahami cara pembuatan saturatio
IV.
DASAR
TEORI
Posio adalah
sediaan berupa cairan yang dimaksudkan untuk diminum , diramu dan diracik
sedemikian rupa hingga dimungkinkan untuk diberikan dalamvolume dosis tunggal
dalam jumlah yang banyak , umumnya 50 mL.( Fornas Edisi II,Hal.327)
Saturatio adalah
obat minum yang dibuat dengan mereaksikan asam dan basa tetapi gas yang
terbentuk ditahan dalam wadah sehingga larutan menjadi jenuh dengan
gas.(Drs.H.A.Syamsuni.,Apt , 2006)
→ Acidum
Citricum / Asam Sitrat ( Farmakope Indonesia edisi III ,Hal : 50)
Pemerian :
Hablur tidak berwarna atau serbuk putih ; tidak berbau ; rasa
sangat
asam ; agak higroskopik , merapuh dalam
udara kering dan panas.
Kelarutan : Larut dalam kurang dari 1 bagian
air dan dalam 1,5 bagian
etano(95%)P ; sukar larut dalam eter P
→ Natrii
Carbonas / Natrium Karbonat (Farmakope Indonesia edisi III , Hal : 400)
Pemerian
: Hablur tidak berwarna atau serbuk hablur putih
Kelarutan
: Mudah larut dalam air , lebih mudah larut dalam air mendidih
→ Glucosum
/ glukosa ( FI edisi III hal : 268)
Pemerian
: Hablur tidak berwarna , serbuk hablur atau butiran putih ; tidah berbau;
rasa manis
Kelarutan
: mudah larut dalam , sangat mudah larut dalam air mendidih ; agak sukar larut dalam etanol (95%) P mendidih
; sukar larut dalam etanol (95%)P
V.
PERMASALAHAN
Tidak
ada paraf dokter
VI.
PENGATASAN
Konfirmasi
dokter penulis resep untuk kelengkapan resep
VII.
FORMULA
BAKU
FOI
, Hal : 157 , No.386
Asam
sitrat 5,5
Magnesium
karbonat 3
Glukosa 10
Air 81,5
Larutkan
VIII. PERHITUNGAN DOSIS : -
IX.
PENGAMBILAN
/ PENIMBANGAN BAHAN
No.
|
Nama Bahan
|
Perhitungan
|
Jumlah
|
Kerangan
|
|
1.
|
Asam
Sitrat
|
5,5
|
5,5 gram
|
||
2.
|
Natrium
Bicarbonat
|
3
|
3 gram
|
||
3.
|
Saccharum
|
10
|
10 gram
|
||
4.
|
Extrac
Tea qs
|
2mL
|
2mL
|
||
5.
|
Aqua
|
81,5
|
81,5
|
||
Aqua
dibagi menjadi 2 bagian yaitu :
|
|||||
1/3
bagian untuk melarutkan basa
|
1/3 x 81 ,5
|
27,16 mL
|
Usul pembulatan menjadi 27,2 ml
|
||
dan 2/3 bagian untuk melarutkan basa
|
2/3 x 81 ,5
|
54 , 3 mL
|
X.
ALAT
YANG DIGUNAKAN
a. Timbangan
dan anak timbangan
b. Sudip
c. Kertas
Perkamen
d. Mortir
& Stamfer
e. Botol
120 ml & tutup Gabus
f. Gelas
Ukur
g. Pipet
Tetes
h. Benang
Jagung
i.
Etiket Putih
j.
Lap / Serbet
k. Label
XI.
CARA
KERJA SISTEMATIS
XII.
ETIKET
Warna
: Putih
|
APOTEK Lab.Farmasi
Unikal
JL.Sriwijaya No.3 Pekalongan
Apoteker : Tri Widyastuti Puji L
SIPA : 1116004631
|
No : 1 Tgl. 7 Maret 2017
HERMAN ( 23 tahun
)
Diminum Sekaligus
|
JANGAN DIKOCOK
|
Wadah
: Botol Kaca 120 mL dengan
Penutup gabus
Label
:
Jangan dikocok
XIII.
PEMBAHASAN
Pada praktikum kali ini membahas tentang potio
saturatio. Berdasarkan Formularium Nasional Edisi II Hal 327 , potio merupakan
sediaan berupa cairan yang dimaksudkan untuk diminum , diramu dan diracik
sedemikian rupa hingga dimungkinkan untuk diberikan dalam volume dosis tunggal dalam
jumlah yang banyak , umumnya 50mL
Sedangkan saturasi dibuat dengan mereaksikan asam
dan basa dengan menahan gas yang terbentuk sehingga larutan ini jenuh dengan
gas. Dalam praktikum ini, asam yang dimaksud adalah asam sitrat dan basa yang
dimaksud adalah magnesium karbonat . tetapi pada praktikum kali ini magnesium
karbonat diganti dengan natrium bicarbonat.
Pada praktikum kali ini juga diberikan penambahan
extrax tea yang ditujukan untu memperbaiki bau / aroma dari obat / sediaan
tersebut atau yang dikenal dengan istilah
“ corigen odoris”
Hal – hal yang perlu diperhatikan dalam pembuatan
potio saturasi adalah:
a. Saturasi
tidak boleh mengandung bahan yang tidak larut di dalamnya karena akan mengendap.
b. Tidak
boleh di kocok karena akan meledak
c. Komponen basa dilarutkan dalam 2/3 bagian airnya
d. Komponen asam dilarutkan dalam 1/3 bagian airnya
e. Bagian
asam dituang sedikit demi sedikit melalui tepi botol , kemudian segera di tutup
dengan menggunakan tutup gabus dan diikat menggunakan benang jagung untuk mencegah
hilangnya gas CO2 yang terbentuk
f. Diikat
menggunakan benang jagung dengan maksud agar tutp tidak terlepas karena tekana
gas dalam botol.
g. Botol
yang digunakan tidak boleh terisi penuh karena tidak akan mampu menahan tekanan
gas sehingga dapat menyebabkan botol pecah / meledak.
Adapun
khasiat – khasiat dari bahan obat dalam resep yaitu :
➤ Asam
sitrat : zat
Tambahan ( bersifat asam)
➤ Natrium
bicarbonat : Antasida , penetral
asam ( bersifat basa)
➤ Glucosa
: Zat tambahan
, pemanis
➤ Extrac
tea : corigen
odoris
➤Aqua
: Solute
XIV.
KESIMPULAN
-
Khasiat dari potio saturasi dalam resepd
iatas adalah sebagai obat lambung
-
Pengujian potio saturatio dadalah dengan
dikocok, apabila muncul gas maka pembuatan potio saturatio berhasil
-
Hasil potio saturasi dalam praktikum ini
adalah cairan putih kekuningan yang mengandung gas CO2 .
XV.
DAFTAR
PUSTAKA
-
Anonim . 1979. Farmakope Indonesia edisi
III . Depkes RI. Jakarta
-
Syamsuni.H.A.2006.Ilmu Resep.Anggota
IKAPI . Jakarta.
-
Anonim.1978.Formularium Nasional Edisi
II.Depkes RI.Jakarta
-
Panitia Formularium
Nasional.1966.FOI.Jakarta
-
Muh.Walid,S.Si.,Apt & Anita Mursiany
, M.Sc.,Apt.2017.Buku Panduan Praktikum Farmasetika I.Universitas
Pekalongan.Pekalongan.
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapus